HAKIKAT
PENGETAHUAN / PENELITIAN
Masih banyak yang menganggap penelitian hanya
dilakukan oleh seorang professor atau doctor. Pada waktu sebelum ekivalen tesis
atau ekivalen skripsi, mahasiswa masih
serius mempelaajri metodelogi penelitian karena merupakan bekal untuk
mengadakan penelitian dalam rangka penulisan tesis atau skripsinya.
Setelah memperoleh pengetahuan tersebut lalu mereka beranggapan bahwa ilmu
penelitian tidak diperlukan lagi. Mereka lupa atau mungkin belum menyadari
bahwa siapapun boleh meneliti, bahkan dengan tegas sarjana harus dapat
meneliti karena hanya dengan
penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah (Arikunto, 2002:1)
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai
suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,
tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sedangkan sistematis yaitu proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
A.
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang (Abdurrahman, 2005:1). Sumber
Pengetahuan :
- Pengalaman
Pengakaman merupakan hasil persentuhan indra manusia
dengan alam (Nawawi,1991 :1). Dari beberapa pengalaman khusus yang sama
manusia dapat menarik sebuah keputusan atau kesimpulan. Kesimpulan tersebut
dapat dijadikan sebuah pegetahuan berupa pengalaman. Kelemahannya adalah jika
sesorang tidak mempunyai kepentingan maka ia tidak mempunyai pengalaman artinya
ia tidak mempunyai pengetahuan.
- Otoritas/Kewenangan
Otoritas sebagai sumber artinya meletakkan otoritas
kepada orang yang memiliki kemampuan atau kompeten terhadap bidang tertentu.
Kelemahannya adalah ketiika kita mencontoh seseorang maka kita malas untuk
berfikir mencari kebenaran.
- Cara Berfikir Deduktif
Berfikir
Deduktif adalah berfikir yang bermula dari ketentuan umum ke ketentuan khusus.
Silogisme:
-
Premis Mayor :
Ketentuan Umum, missal: Hukum, Adat-istiadat, dan lain-lain
-
Premis Minor : Ketentuan Khusus
-
Konklusi :
Pengetahuan yang diperoleh dari premis mayor dan minor.
- Cara Berfikir Induktif
Merupakan kebalikan dari cara berfikir deduktif,
cara berfikir dari yang khusus ke yang umum.
- Metode Ilimiah
Cara memperoleh pengetahuan dengan menggabungkan
cara berfikiur deduktif dan induktif. Produk Metode Ilimiah adalah ilmu/sains.
Nawawi (1991:3) mengatakan bahwa pengetahuan yang
benar adalah pengakuan hubungan antara dua sesuatu yang ternyata memiliki
persesuaian dengan obyeknya. Kebenaran seperti itu disebut juga kebenaran
obyektivitas, sehingga pengetahuan yang benar disebut juga kebenaran yang
obyektif. Dengan kata lain kebenaran yang obyektif harus dapat dibuktikan
adanya persesuaian antara sesuatu yang diketahuidengan obyeknya.
B.
Kebenaran
1. Kebenaran
Mutlak / Kebenaran Agama
Kebenaran yang menjadi pengetahuan diluar pengalaman manusia.
Kebenaran seperti itu diterima karena diberi tahukan kepada manusia, karena
merupakan sesuatu yang tidak terjangkau oleh pengalaman atau penyelidikannya. Kebenarnnya diterima karena percaya bahwa pengetahuan itu
merupakan sesuatu yang pasti benar. Kepastian menerima sesuatu
pengetahuansebagai kebenaran itu, di dasari oleh keyakinan atau kepercayaan
bahwa yang memberitahukannnya tidak mungkin dan tidak dapat berbohong sebagai
sumber kebenaran. Dengan kata lain persaya demi sumber pengetahuan tersebut,
yakni Tuhan Yang Maha Esa yang dengan kewibawaanNya telah menimbulkan
keyaikanan bahwa pengetahuan yang disampaikanNya telkah itu merupakan kebenaran
yang tidak perlu disanksikan lagi.
2. Kebenaran
Ilmiah
Diperoleh melalui metode ilimiah.
Caranya adalah:
-
Sesuai dengan
akal/rasio manusia yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
-
Sesuai dengan hasil
penginderaan manusia berdasarkan kenyataan atau pengalaman empiris (Induktif).
3. Kebenaran
Filsafat
Pengetahuan yang mencari keterangan mengenai
kebenaran sesuatu atau sebab sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang menjadi
obyeknya, itulah yang disebut filsafat. Bukti kebenarannya adalah hasil
pemahaman manusia yang diperoleh melalui perenungan dengan mempergunakan
kemampuan berfikirnya. Hasil perenungan tersebut dapat diterima menurut akal
sungguh-sungguh dapat diterima dan dipahami. Kebenaran itu dapat bertolak dari
pengalaman tetapi selalu melampaui dan mengatasi pengalaman manusia dan
bukti-buktinya tidak memerlukan sesuatu yang kongkrit.
C.
Perbedaan
Agama Dan Ilmu
Perbedaan
agama dan ilmu adalah:
-
Agama bermula dari
keyakinan, Ilmu bermula dari keraguan
-
Agaman diperoleh dari
wahyu/kebenaran mutlak, sedangkan ilmu diperoleh dari metode ilmiah, relative
dan tentatif.
Fungsi
Ilmu :
-
Menerangkan (Explain)
-
Meramalkan (Prediction)
-
Mengendalikan/Mengontrol
(Control)
D.
Hakikat
Penelitian
1.
Penerapan
pendekatan ilmiah dalam penyelesaian masalah.
Pendekatan Ilimiah : Suatu cara dalam memperoleh pengetahuan
dengan mengikuti pola-pola tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Masalah
dalam penelitian adalah kesenjangan/perbedaan/jarak antara :
a. Harapan
dan kenyataan
b. Keadaan
Ideal dan factual
c.
Yang
sehartusnya (Das-Salon) dan yang sebenarnya (Das-Sein)
d.
Teori
dan Praktek
e.
Antara
Pengetahuan yang ada dan kenyataan yang ada.
2.
Suatu
usaha yang sistematis dan onjektif dalam mencari pengetahuan yang dapat
dipercaya.
3.
Rangkaian
kegiatan (ilmiah) dalam rangka pemecahan suatu masalah.
E.
Karakteristik
Penelitian
Beberapa
karakteristik penting dari penelitian, diantaranya sebagai berikut :
1. Mempunyai
tujuan penelitian
Peranan tujuan adalah
memberikan arah dan target yang hendak dicapai dan bagi seorang peneliti dapat
digunakan tolak ukur dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mencakup
kegiatan pengumpulan data baru
3. Mencakup
kegiatan yang terencana dan sistematis
Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah
sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal atau ditentukannya
permasalahan penelitian dengan pembimbing atau sesame peneliti yang dituangkan
dalam bentuk proposal penelitian sehingga tidak mengalami hambaan ketika terjun
di lapangan.
4. Menggunakan
analisis logis
Analisis logis dengan mengedepankan objektivitas dan
menggunakan prinsip statistik dengan dilengkapi syarat dan aturannya agar
mencapai suatu kesimpulan.
5. Mempertimbangkan
aspek pengembangan teori
Perbedaan
antara problem solving (pemecahan
masalah) dan kegiatan penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Dalam
penelitian tidak membuktikan tetapi menguji. Prinsip menguji adalah peneliti
mencari data pendukung, data yang ada dianalisis, hasilnya kemudian
dikembalikan pada hipotesis sementara, apakah sesuai atau menerima atau tidak
sesuai dengan preposisi yang diajukan atau ditolak. Sedangkan dengan
membuktikan kasus, dikatakan menyalahi aturan atau prosedur jika preposisi yang
ada tidak terbukti.
b.
Dalam penelitian selalu
ada dua alternatif jawaban permasalahan, menolak dan menerima hipotesis yang
diajukan. Sedangkan dalam problem solving hanya ada satu arah
terbukti atau salah.
6. Mengandung
unsur observasi
Kegiatan penelitian baru dapat
dikatakan penelitian jika dalam proses mencapai tujuan mengandung unsur
pengamatan terhadap objek atau subjek yang diteliti. Pengamatan tersebut dapat
menggunakan pengamatan berjarak, artinya tidak campur dengan objek yang
diteliti atau interaksi dengan objek yang ada.
7. Memerlukan
pencatatan terhadap gejala yang muncul.
Gejala yang berasal dari objek atau
subjek penelitian harus ditangkap oleh peneliti untuk diadministrasi menjadi
data yang relevan dengan memiliki instrumen dan mampu menggunakan dengan
terampil untuk menangkap gejala yang ada. Semakin banyak gejala yang dapat
ditangkap oleh peneliti semakin kuat dalam mendukung pemecahan masalah
penelitian yang diajukan.
8. Melakukan
kontrol
Dimana peneliti melakukan
pembatasan agar variabel lain yang tidak diharapkan tidak berintervensi dan
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang telah direncanakan.
9. Memerlukan
validasi instrumen
Alat yang hendak digunakan untuk
mengukur atau mengumpulkan data di lapangan penelitian harus ada alat ukur yang
valid dan universal atau tidak terpengaruh oleh faktor waktu dan tempat. Proses
validasi ini dicatat dan dilaporkan dalam laporan akhir penelitian agar
diketahui validasi instrumen penelitian yang digunakan.
10. Memerlukan
keberanian
Untuk penelitian tertentu misalnya tentang
penelitian kebijakan, penelitian dampak suatu proyek, kadang dirahasiakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk melakukan penelitian, seorang peneliti
harus berani dan dapat menanggung resiko karena kemungkinan berhadapan dengan
pihak yang berkepentingan tersebut.
11.
Dicatat
secara tepat kepada instansi yang berkepentingan sebagai laporan. Penelitian
yang baik biasanya selalu diakhiri dengan dilaporkannya secara tertulis yang
diharuskan sebagai pertanggungjawaban akademis maupun kepada publik agar dapat
dimanfaatkan hasil penelitian tersebut sesuai dengan keperluannya.
F.
Fungsi
dan Tujuan Penelitian
Beberapa
fungsi dari penelitian, antara lain sebagai berikut :
1. Menemukan
sesuatu yang baru
Dalam dunia pengetahuan
penemuan yang dilakukan melalui suatu kegiatan penelitian adalah hasil yang
andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuwan.
2. Mengembangkan
ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu
pengetahuan dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui media penelitian.
Melalui penelitian dimana seorang peneliti biasanya melakukan kajian terhadap
permasalahan yang relevan dengan mengeksplorasi terhadap yang telah dilakukan
para peneliti pada waktu lalu dan kegiatan peneliti saat sekarang untuk
kemudian dilakukan pendalaman terhadap permasalahan yang ada.
3. Melakukan
validasi terhadap teori lama
Hasil penelitian
digunakan sebagai konfirmasi atau pembaruan jika terjadi perubahan yang nyata
terhadap paradigma teori yang telah lama berlaku. Melalui penelitian, hasil temuan
yang memang dapat berlaku secara universal, dapat diangkat menjadi hukum yang
mungkin berlaku sepanjang waktu.
4. Menemukan
permasalahan penelitian
Untuk mengenal dan
memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria
yang baik dari para peneliti. Salah satu sumber penelitian yang signifikan
adalah dalam penelitian yang telah dilakukan para peneliti karena penelitian
yang baik biasanya dalam bab kesimpulan implikasi dan saran, disamping
memperoleh hasil temuan juga diberikan permasalahan baru berkaitan dengan hasil
penelitian yang telah dilaporkan.
5. Menambah
khazanah pengayaan ilmiah yang baru
Dimana penelitian sebagai pelengkap khazanah ilmu
yang baru, sehingga ilmu pengetahuan senantiasa berkembang kearah penyempurnaan
terhadap ilmu pengetahuan yang ada.
Penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai, antara
lain :
1. Memperoleh
Informasi Baru.
Penelitian biasanya
akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari
aspek si peneliti walaupun data atau fakta tersebut telah ada dan berada di
suatu tempat dalam waktu lama. Tapi bila fakta tersebut baru diungkap dan
disusun secara sistematis oleh seorang peneliti maka dapat dikatakan bahwa data
peneliti tersebut data baru.
2. Mengembangkan
dan Menjelaskan
Dengan melakukan
pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta
penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan
sementara atau hipotesis penelitian.
3. Menerangkan,
Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan
Ubahan dalam istilah
penelitian disebut variabel merupakan simbol yang digunakan untuk mentransfer
gejala ke dalam data penelitian. Peneliti perlu mengetahui variabel bebas (independent variable) dan variabel
tergantung (dependent variable)
sehingga ia dapat mengetahui secara pasti pengaruh variabel satu terhadap
variabel yang lain. Kemudian dapat menerangkan keterkaiatan yang ada dan dapat
memprediksi apa yang terjadi diantara variabel bahkan mengontrol untuk
memperoleh sesuatu yang bermanfaat.
G.
Jenis-jenis Penelitian
1)
Berdasarkan Pendekatan Analisis
a.
Penelitian
Kuantitatif
Adalah penelitian yang dalam kegiatannya telah
mengutamakan pengamatan, pengukuran, pembuktian, Hasil. Bersifat ilmiah.
b.
Penelitian
Kualitatif
Adalah Penelitian
yang tidak mengutamakan pembutkian, Hasil, dan pengamatan. Biasanya penelitian untuk bidang IPS.
2)
Berdasarkan Kedalaman Analisis
a.
Penelitian
Deskriptif
Adalah
penelitian yang hanya menceritakan, membeberkan keadaan yang ada.
b.
Penelitian
Inferensial
Adalah penelitian
yang ingin menemukan dan membujktikan sesuatu yang baru, mempunyai Hipotesis.
3)
Berdasarkan Kedalaman Ilmiah
a.
Penelitan
Dasar
Adalah peneleitian
yang menghasilkan ilmu atau teori. Belum terasa manfaatnya.
b.
Penelitian
Terap
Adalah penelitian
yang menyelesaikan masalah yang teorinya sudah ada, minimal akan menghasilkan
prinsip.
4)
Penelitaian Berdasarkan Bidang Ilmu
a.
Penelitian
Eksakta
Adalah penelitian
bidang ilmu IPA, alam.
b.
Penelitian
Sosial
Adalah objeknya adalah manusia termasuk
pendidikan.
5)
Berdasarkan Sifat Data Ditinjau Dari Waktu
a.
Penelitian
Sejarah (Objek yang ditekiti masa lampau)
b.
Penelitian
Deskriptif (Peneleitian masa sekarang)
c.
Penelitian
Eksperimen Post Fakto (Peneleitian yang mencari penyebabterhadap apa yang sudah
terjadi)
d.
Peneleitian
Eksperimen (penelitian yang akan datang. Munculnya penyebab dulu kemudian dicari
akibatnya).
6)
Berdasarkan Tujuan
a.
Penelitian
Eksploratif
Merupakan penelitian yang
mengeksplor atau menggali mencari gejala tanpa dilakukan tindakan.
b.
Penelitian
Development
Merupakan penelitian yang
berkelanjutan dimana mengembangkan penelitian yang sudah ada.
c.
Penelitian
Verifikatif
Merupakan penelitian yang menguji kebenaran terhadap
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
7)
Berdasarkan Karakteristik Masalah/Kategori Fungsional
a. Penelitian
deskriptif
b. Penelitian
perkembangan
Bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu. Studi-studi kecenderungan yang
dimaksudkan untuk menentukan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat
meramalkan pola-pola dan kondisi-kondisi di waktu yang akan datang.
c. Longitudinal
Contoh: studi-studi
longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-sifat dan
laju perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf-taraf
perkembangan yang berbeda-beda.
d. Cross-Sectional
Contoh: studi-studi
cross-sectional yang mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada
sejumlah sampel yang terdiri dari kelompok-kelompok umur yang mewakili taraf
perkembangan yang berbeda-beda.
e. Studi
Kasus
Bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial:
individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.
f. Survey
g. Studi
Korelasi
h. Kausal-Komparatif
i.
Penelitian Eksperimental
a. Murni
b. Quasi
Eksperimen
j.
Penelitian Tindakan
kelas
Penelitian
Kebijakan
8)
Berdasarkan Caranya
a.
Penelitian
Operation Research
Merupakan penelitian yang siklusnya
berulang, ada tindakan, operasi yang pada umumnya dilakukan pada bidang
kedokteran. Dimana dilakukan pendeteksian lebih dahulu lalu menganalisa
kemungkinan yang ada, jika kemungkinan tidak benar dilakukan kembali
pendeteksian hingga ditemukan kemungkinan yang tepat.
b.
Penelitian
Eksperimen
Merupakan
penelitian yang tidak dilakukan berulang-ulang.
9)
Berdasarkan Tujuannya
a. Penelitian Eksploratif
Merupakan
penelitian yang mengeksplor atau menggali mencari gejala tanpa dilakukan
tindakan.
b.
Penelitian
Development
Merupakan penelitian yang
berkelanjutan dimana mengembangkan penelitian yang sudah ada.
c.
Penelitian
Verifikatif
Merupakan penelitian yang menguji kebenaran terhadap
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
10)
Berdasarkan Pendekatannya
a. Pendekatan Longitudinal (pendekatan bujur)
Merupakan penelitian yang dilakukan
pada subjek yang sama, sehingga faktor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil tetapi
jangka waktu penelitian yang sangat lama sehingga dikhawatirkan banyak
perubahan kondisi karena perkembangan zaman.
b.
Pendekatan
Cross-Sectional (pendekatan silang)
Merupakan penelitian yang menggunakan subjek yang
berbeda-beda dan dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Karena subjek yang
berbeda-beda perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan karena perkembangan
seseorang atau kelompok mungkin ada perbedaan atau bahkan berlawanan keadaannya
dengan perkembangan kelompok yang lain.
11)
Berdasarkan Tempatnya
a.
Penelitian
Laboratorium
b.
Penelitian
Perpustakaan
c.
Penelitian Lapangan
Yappp...terima kasih sudah membaca artikel / tulisan dari website ini...
Bagi yang ingin copas isi dari web ini tolong jangan lupa sertakan sumber asli tulisan tersebut...
Kunjungi terus www.masteratok.tk untuk dapatkan info-info dan tulisan-tulisan terbaru.. ^___^
Bagi yang ingin copas isi dari web ini tolong jangan lupa sertakan sumber asli tulisan tersebut...
Kunjungi terus www.masteratok.tk untuk dapatkan info-info dan tulisan-tulisan terbaru.. ^___^
0 komentar:
Posting Komentar