jadi memincu semangat saya untuk berbuat lebih...lebih..dan lebih..:)
Penemu Kincir Kaki Angsa dari UM, Djajusman Hadi, S.Sos, M.Bis dan Budiharto, S.Pd menerima penghargaan Award dari Direktur RAMP-IPB, bertempat di Ballroom 3 IPB International Convention Center Botani Square Bogor pada pelatihan Technopreneurship yang dibuka Rektor IPB, 29 Juli 2009. Penemu Kincir Kaki Angsa dari Universitas Negeri Malang (UM), Djajusman Hadi, S.Sos, M.Bis dan Budiharto, S.Pd menerima penghargaan Award dari Direktur RAMP-IPB, bertempat di Ballroom 3 IPB (Institut Pertanian Bogor) International Convention Center Botani Square Bogor. RAMP (Recognition and Mentoring Program) IPB mengadakan Pelatihan Technopreneurship (Intensive-Student Technopreneurship Program 2009/ i-STEP 2009).
Bekerja di menjadi staf di Universitas Negeri Malang tidak menyurutkan Budiharto dan Djajusman Hadi menciptakan sebuah karya unik dalam perkembangan energi terbarukan. Mereka mereka berdua berhasil menemukan Kincir Air Kaki Angsa pada tahun 1998. Latar belakang ide mereka tidak lain adalah keprihatinan mereka melihat Indonesia yang kaya dengan sumber energi terbarukan belum termanfaatkan secara maksimal terutama di daerah pedesaan yang terdapat sungai-sungai. Berbeda dengan konsep Mikrohidro, Kincir Air Kaki Angsa bekerja di area sungai yang tidak memerlukan ketinggian untuk menggerakkan kincir.
Ide mereka didasari dari konsep kaki angsa dimana terdapat katup yang dapat menutup ketika di udara dan membuka ketika berada di air, hal ini bertujuan memaksimalkan efisiensi gerak angsa itu sendiri sendiri. Budiharto memaparkan hasil riset atau uji coba yang dilaksanakan di Kali Anyar Kelurahan Kedung Kandang Kota Malang pada tanggal 2 Januari 2008, berhasil “Sukses”, alat ini secara optimal mampu mengeluarkan energi listrik dengan daya sebesar 2,5 Kwh (2500 Watt). Padahal dalam kondisi seperti itu, kincir ini sebenarnya mampu mengeluarkan listrik dengan daya 10 Kwh (10.000 Watt) untuk kebutuhan 20 – 30 warga desa. Dimensi 2 kincir ini dikopel jadi satu, dengan panjang 6 meter lebar 2 meter dengan ketinggian 2,5 meter. Kecepatan air yang diperlukan minimal 0,40 meter per detik dengan kedalaman sungai antara 40 – 100 cm.
Tahun 2002 Kincir Air Kaki Angsa itu sudah mendapatkan paten hak atas kekayaan intelektual dari Departemen Hukum dan HAM Indonesia dan berhasil di uji coba pada 2008 dengan menggandeng Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (P3TKEBT) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Selain di aplikasikan di Kali Anyar – Kabupaten Malang, rencananya aplikasi Kincir Kaki Angsa sedang dilakukan di Papua yaitu mengerjakan pesanan 3 buah turbin, masing-masing kapasitas 10 Kwh. Saai ini juga sedang dikembangkan kincir kaki angsa generasi terbaru (Next-G).
Sumber : http://fisika.um.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar