Rencana Proses Pembelajaran
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X(Sebelas) /
Semester I
Mata Pelajaran : FISIKA
Alokasi
Waktu : 2 x 5 menit
Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan
prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar
4.2.
Menganalisis cara perpindahan kalor.
Indikator
1.
Menganalisis perpindahan kalor
dengan cara konduksi,konveksi dan radiasi.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Menyebutkan cara perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan pengertian konduksi,konveksi dan radiasi.
- Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan
radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan laju perpindahan kalor secara konduksi,konveksi dan
radiasi.
B. Materi Pembelajaran
Perpindahan Kalor
C. Metode Pembelajaran
1. Model
: - Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2.
Metode : - Diskusi kelompok
-
Ceramah
-
Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal
Guru :
“Assalamualaikum wr wb”
Murid
:
“waalaikumsalam wr wb”
Guru : Sebelum memulai pelajaran hari
ini, marilah kita berdoa semoga pelajaran yang kita pelajari pada hari ini
dapat dipahami dan berguna pada kehidupan kita sehari-hari.
Berdoa mulai.
Murid & Guru menundukkan kepala
sambil berdoa
Guru : berdoa selesai.
Guru : baiklah anak-anak, pada hari ini
kita akan membahas materi tentang perpindahan kalor (sambil menulis judul
dipapan tulis ). Adapun tujuan dari pelajaran ini antara lain kalian
dapat menyebutkan cara perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan pengertian konduksi,
konveksi dan radiasi, menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari, menentukan laju perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Guru : Misalkan ketika kalian makan mie saat panas atau masih hangat,
kita meletakkan sendok didalam mangkok mie tadi kemudian kita sentuh ujung
sendok tersebut, apa yang kita rasakan....?
Murid : Panas Pak
Guru : Ya benar, Ada yang tau mengapa ujung sendok yang kita sentuh tadi terasa panas?
Murid : karena terjadi perpindahan kalor
pak
Guru : Ya benar sekali, dalam kondisi
tersebut terjadi proses perpindahan
kalor dari bagian sendok yang panas
ke ujung sendok yang dingin, tanpa terjadi
perpindahan partikel zat penyusunnya, sehingga
proses ini dinamakan konduksi . baiklah itu tadi salah satu contoh perpindahan kalor yang dinamakan
konduksi.
Guru : Berdasarkan
kemampuan menghantarkan kalor, benda dibagi atas 2
golongan, yakni konduktor dan isolator, dimana konduktor ialah zat yang mudah
menghantarkan kalor sedangkan Isolator adalah zat yang sukar menghantar
kalor. Nah ada yang tahu alat – alat apa saja dalam kehidupan
sehari – hari yang menggunakan prinsip konduktor dan isolator ?
Murid : saya pak,
Panci sama wajan yang sering digunakan oleh ibu saya untuk memasak pak.
Guru : Ya bagus
sekali apa yang
disampaikan oleh temanmu, ketika ibu kita memasak menggunakan panci yang terbuat
dari alumunium, agar tidak merasa panas saat memegang panci gagang panci
tersebut dibaluti oleh bahan yang terbuat dari plastik. Nah mana yang merupakan
konduktor dan mana yang merupakan Isolator.
Murid : Alumunium
sebagai konduktor sedangkan plastik dan kayu merupakan isolator
Guru : ya,
benar sekali, hal tersebut dapat mempermudah pekerjaan kita di rumah, sehingga
banyak sekali penerapan fisika yang berada di sekitar kita
Dalam
perpindahan secara konduksi banyak hal yang mempengaruhi laju kalor konduksi,
misalnya beda suhu diantara kedua permukaan, ketebalan benda (semakin tebal
permukaan benda maka semakin lambat perpindahannya), luas permukaan benda(
makin luas maka perpindahan kalor akan semakin cepat) dan konduktivitas termal
zat ( yakni ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor, makin besar nilainya maka
makin cepat perpindahan kalornya)
Sehingga daya konduksi kalor
Ada
yang ingin ditanyakan??
Murid : tidak pak.
Guru : Nah tadi kita sudah membahas perpindahan
panas secara konduksi sekarang bapak akan menjelaskan perpindahan panas secara
konveksi. Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai
perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis
zat. Kamu dapat memahami peristiwa konveksi, antara lain:
1) Pada zat cair karena perbedaan massa jenis
zat, misal sistem pemanasan air, sistem aliran air panas.
2) Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara,
misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk
mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin,
dan cerobong asap pabrik.
Contoh lain pada kehidupan sehari – hari adalah
ketika kita memasak air.
Guru : anak-
anak apa yang
kita rasakan apabila kita berada di
bawah terik matahari? Pasti panas yang kita
rasakan? Ada yang tahu mengapa kita merasakan panas tersebut?
Murid : karena
terkena panas dari matahari pak
G : ya benar sekali, panas yang kita rasakan berasal dari
kalor yang bersumber dari matahari, Ada yang tahu, bagaimana proses perpindahan
kalornya? Apakah itu konduksi,
konveksi ataukah radiasi?
M :
radiasi pak.
G : bagus
sekali, tetapi mengapa tidak konduksi atau konveksi?
M : tidak
tahu pak
G :
baiklah anak-anak, kalor matahari tidak dapat melalui atmosfer secara konduksi
karena udara yang terdapat pada atmosfer tergolong konduktor yang buruk, dan
tidak juga konveksi karena konveksi selalu diawali dengan panas bumi terlebih dahulu.
Dan yang paling penting perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi tidak mungkin melalui ruang hampa yang
terdapat di antara atmosfer bumi dan matahari, sehingga perpindahan kalor
tersebut bersifat radiasi yakni perpindahan kalor tanpa memerlukan perantara.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita
berpergian ke pantai pada siang hari, bandingkan apabla kita mengenakan baju
yang berwarna puih dengan baju yang berwarna hitam. Mana yang terasa sangat
menyengat? Dan apabila kita berpergian di malam hari, bandingkan juga baju mana
yang lebih enag di pakai? Ada yang bias menjawabnya??
M : kalo
siang hari apk bagusnya mengenakan baju putih karena baju hitam menyerap kalor
radiasi lebih baik dari baju putiih dan pada malam hari baiknya kita mengenakan
baju hitam pak karena baju hitam memancarkan kalor radiasi lebih baik dari pada
baju putih pak
G : Ya,
tepat sekali, dari uraian yang teman kalian sampaikan, dapat ditangkap bahwa
permukaan yang hitam adalah penyerap kalor radiasi yang baik sekaligus pemancar
kalor radiasi yang baik pula, permukaan yang putih adalah penyerap kalor
radiasi yang buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk pula. Jadi itulah salah
satu pengaplikasian dari pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari. Sampai
disini ada yang ingin ditanyakan??
M : tidak
ada pak, benar juga ya pak, ternyata banyak pengaplikasian fisika dalam
kehidupan sehari-hari
G :
anak-anak, dalam perpindahan kalor secara radiasi, ada beberapa fakor yang
mempegaruhi laju dari radiasi itu sendiri, yakni luas permukaan dan suhu mutlak
permukaan tersebut, sehingga menuru Hukum Stefan-Boltzmann, merumuskan
Diaman σ dikenal dengan tetapan Stefan-Boltzmann dan dalam satuan SI
mempunyai nilai
σ = 5,67 x 10-8 Wm-2K-4
dengan e
adalah koefisien emisivitas, yakni suatu ukuran seberapa besar pemacaran
radiasi kalor suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna, nilainya
siantara 0 dan 1.
Sampai disini ada yang ditanyakan?
M : tidak
ada pak,
G : kalo
begitu, kalian kerjakan latihan soalnya yang ada di buku ya anak-anak?
Kegiatan Akhir
G : apabila sudah mengerti kita cukupkan
dulu pelajaran hari ini, tolong di ulang kembali materinya di rumah. Untuk
tugas kalian, tolong pelajari materi selanjutnya.,
yakni mengenai listrik dinamis. Masih ada yang ingin ditanyakan? Bapak absen
terlebih dahulu ( setelah selesai mengabsen)
Baiklah
anak-anak bapak tutup petemuan hari ini dengan “wassalamualaikum wrwr”
M : “waalaikumsalam wrwb”
0 komentar:
Posting Komentar